Thursday 14 November 2013

Malaysia khawatir penyakit bawaan tenaga kerja asing


Pemerintah diminta untuk mengontrol masuknya pendatang asing tanpa izin ( PATI ) menyusul kenaikan kasus penyakit menular yang tercatat berasal dari kalangan mereka di negara ini .

Wakil Menteri Kesehatan , Datuk Seri Dr . Hilmi Yahaya mengatakan , penyakit seperti malaria dan tuberkulosis atau TBC kini menunjukkan peningkatan signifikan yang dikhawatirkan akan menular kepada warga setempat jika tidak dibendung .

" Apa yang mengkhawatirkan seperti contoh , ketika pemeriksaan skrining yang dilakukan pada pekerja asing sekitar 30.000 PATI , namun hanya sepertiga lulus tes dan sisanya tidak sehat dan harus dikirim balik . Tapi kita tidak tahu posisi mereka itu yang kebanyakan mereka berpenyakit menular seperti tuberkulosis dan malaria .

" Sehubungan itu , pihak keamanan harus menangani hal itu untuk memastikan PATI itu keluar dari negara ini , " katanya kepada wartawan setelah membuka Kolokium Kesehatan Masyarakat Sabah ke - 8 dan Konferensi Kesehatan Masyarakat Daerah 2013 , di sini hari ini .

Hilmi mengatakan , dalam beberapa kasus , pemerintah terpaksa menerima kedatangan pendatang asing terutama ketika darurat seperti melahirkan anak selain menanggung subsidi medis bagi mereka yang bekerja di negara ini .

Sebelumnya , Menteri Kesehatan Datuk Seri Dr . S. Subramaniam seperti dikutip , masuknya pekerja asing adalah antara penyebab peningkatan penyakit TBC terdeteksi di negara ini .

" Ada 58 kasus untuk populasi 100.000 pada 1995 dan meningkat menjadi 63 kasus untuk populasi sama pada 2008 yaitu 16.000 kasus per tahun . Ia juga meningkat menjadi 18.000 kasus pada 2010 .

" Pada 2011 , sebanyak 20.000 kasus dilaporkan terjadi dan telah menyebabkan 1.600 kematian , " kata S. Subramaniam .

Dalam pada itu , Hilmi mengatakan , kolokium dan konferensi itu merupakan platform terbaik untuk para dokter dan paramedis mempresentasikan hasil penelitian mereka yang dapat digunakan sebagai referensi kepada pihak terkait termasuk negara regional seperti Filipina dan Myanmar .

Dia menyambut penyelenggaraan kolokium dan konferensi itu yang membuka peluang kepada peserta dari negara luar berbagi ide yang dapat memanfaatkan lebih 500 juta penduduk wilayah ini .

Sebanyak 360 peserta berpartisipasi kolokium dan konferensi selama dua hari yang berakhir esok anjuran Departemen Kesehatan Negeri Sabah dengan kerjasama kantor Kesehatan Penampang .

Turut hadir Direktur Kesehatan Negeri Sabah , Dr . Christina Rundi . - BERNAMA

No comments: