Monday 17 February 2014

Penduduk panik lereng Gunung Merbabu, Jawa Tengah pula bergegar

Penduduk lereng Gunung Merbabu iaitu di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang , Jawa Tengah dikejutkan dengan dentuman diikuti gegaran selama seminit yang membuatkan sejumlah rumah rosak. Lebih panik, penduduk melihat ada kilat memancar dari Gunung Merbabu.

Kejadian menyusul selepas Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus pada 1 Februari lalu disusuli letusan kuat Gunung Kelud pada 13 Februari lalu yang meliputkan abu ke separuh Pulau Jawa.

Seorang penduduk, Suparman ketika dihubungi DETIKCOM menyatakan terdengar dentuman yang diikuti gegaran selama seminit yang menyebabkan gambar-gambar di dinding berjatuhan dan ada rumah yang atapnya berguguran.

Namun pihak berwajib belum dapat memastikan apakah benar kejadian tersebut berpunca dari Gunung Merbabu yang berketinggian 3,145 meter itu. Gunung Merbabu kali terakhir meletus pada 1797.




Senin, 17/02/2014 19:00 WIB

Dentuman dan Getaran Disertai Petir Kagetkan Warga Lereng Gunung Merbabu

Angling Adhitya Purbaya - detikNews


Semarang - Warga lereng gunung Merbabu tepatnya di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang dihebohkan getaran disertai dentuman yang terjadi selama sekitar satu menit yang mengakibatkan sejumlah rumah rusak. Warga semakin panik karena ada yang melihat kilatan dari gunung Merbabu.

Salah satu warga Desa Sumogawe RT 05 RW 02, Suparman, sekitar pukul 06.00 ada dentuman cukup keras dan beberapa saat kemudian terjadi guncangan. Perabotan di dalam rumah Suparman pun berjatuhan karena saking kerasnya getaran.

"Ada suara 'dum!' terus bergetar kira-kira 1 menit. Enggak cuma goyang, foto yang ada di buffet saja sampai jatuh," kata Suparman saat dihubungi detikcom, Senin (16/2/2014).

"Ada yang lihat cahaya seperti kilat dari gunung Merbabu," imbuhnya.

Warga pun segera berhamburan keluar dan mendapati genteng berjatuhan kemudian beberapa rumah retak di bagian dinding. Meski demikian, menurut Suparman, hingga kini rumah warga masih bisa ditempati.

"Kami di lereng, jaraknya kira-kira 10 km dari gunung Merbabu. Dampak nya kalau yang gentengnya jatuh hampir semua, ratusan rumah. Yang retak ada tapi beberapa, rumah saya juga retak dindingnya," terang Suparman.

Sementara itu Humas Basarnas Kantor SAR Semarang, Aris Triyono mengatakan pihaknya mengetahui informasi tersebut, meski demikian belum bisa dipastikan apakah benar getaran berasal dari gunung Merbabu.



"Dari informasi yang diperoleh, pihak-pihak terkait masih menyelidiki penyebab getaran tersebut," kata Aris.

Kasi Rehabilitsi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Semarang, Yudinita Artsiani mengatakan 16 rumah rusak sedang dan 1 rumah rusak berat. Diduga gempa tersebut akibat tanah labil.

"16 rumah rusak ringan dan dan satu rumah rusak berat," tandasnya.

Gunung Merbabu berada di Kabupaten Semarang, Boyolali, Magelang, dan Kota Salatiga. Letaknya berdekatan dengan Gunung Merapi. Puncaknya berada pada ketinggian 3.145 meter di atas permukaan air laut. Menurut situs wikipedia, gunung ini pernah meletus pada tahun 1560 dan 1797.

Debu gunung berapi turut tiba di Bandung, 550 km ke barat Gunung Kelud

Letusan Gunung Kelud pada hari Khamis 13/2/14 jam 11.50 malam waktu Malaysia seperti dalam imej di bawah telah memuntahkan abu yang sangat banyak sepanjang malam selepas itu. Akibatnya debu bertebaran di dalam atmosfera Pulau Jawa dan memberi ancaman kepada kesihatan kepada mereka yang rawan. 

Abu tersebut di kesan sekitar 550 km dari Gunung Kelud iaitu di Jawa Barat iaitu di Bandung dan Sukabumi.

Gunung Kelud adalah gunung berapi kedua yang meletus di Indonesia dalam masa 2 minggu selepas Sinabung di Sumatera Utara pada 1/2/14 yang lalu. 

Untuk rekod, Kuala Lumpur terletak 370 km ke timur Gunung Sinabung.



Bandung - Hujan abu Gunung Kelud di Kota Bandung meluas. Kini hampir seluruh wilayah terkena. Bahkan turunnya abu bisa terlihat dengan cukup jelas. Warga di sejumlah titik di Kota Bandung melaporkan temuan abu di tempatnya.


Sejumlah titik tersebut di antaranya di sekitaran Ujungberung, Antapani, Bojongsoang, Jalan Lombok, Saparua, Jalan Diponegoro, dan Jalan Pasteur. Pantauan di lapangan, abu tipis turun perlahan. Abu makin terlihat di barang-barang berwarna gelap seperti jok motor.



Sebelumnya, abu tipis pagi ini baru dilaporkan sampai di kawasan Bandung Timur. Namun kini hujan abu sepertinya makin meluas.



"Di Ujung Berung makin tebal abunya. Baju yang dijemur banyak putih-putihnya. Di mobil juga banyak," tutur Djalihah (63), warga Girimekar Permai, Kecamatan Cilengkrang, Ujungberung.



Dilaporkan Neneng Anggraeni, warga Griya Bandung Indah (GBI) Bojongsoang, hujan abu turun di sekitar rumahnya. "Di jok motor terlihat jelas," katanya.



Meskipun abu yang turun di Kota Bandung dan sekitarnya tipis, namun warga perlu juga menjaga kesehatannya dengan membekali diri dengan masker. Karena abu vulkanik gunung bisa membuat mata pedih dan sesak pernafasan. - DETIKNEWS