VIVAnews - Kerajaan perlu terus menggalakkan pembangunan infrastruktur di beberapa wilayah di Indonesia kesinambungan dari zaman Presiden Suharto , kepada kepimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini.
Ini sama ada dalam pembinaan jalan raya, jambatan, lebuhraya , pelabuhan, lapangan terbang , kereta api , terminal bersepadu , loji kuasa , empangan dan saliran.
Penyegeraan projek itu adalah untuk untuk merangsang ekonomi dan menarik pelaburan asing ke negara ini. Naib Presiden, Boediono mengakui , penyediaan miskin infrastruktur di Indonesia menjadi halangan yang paling jelas dalam membangunkan pelaburan di negara ini.
Dengan segera, dalam Pameran dan Persidangan Infratstuktur Indonesia ( IICE ) 2013, yang dibuka pada Rabu, 13 November, 2013 lalu , sebanyak 56 projek bernilai RM 142.7 bilion atau Rp 490.6 trillion kerajaan akan ditawarkan tahun demi tahun.
Berdasarkan data Kementerian Pembangunan Negara (PPN ) dipetik pada Rabu 13 November, 2013 lalu, daripada 56 projek yang ditawarkan, pecah tanah 15 projek disasarkan untuk dilaksana pada tahun 2014 sementara 41 projek lagi disasarkan tidak lewat daripada 2017.
1. Pelabuhan Kuala Tanjung (RM 1.98 billion) .
2. Stesen Janakuasa Elektrik Pangkalan Susu, 2x200 MW di Sumatera, (RM 1.38 billion) .
3. Sistem Pembentungan Jakarta (RM 1.43 billion) .
4. Pelabuhan baru Makasar (RM 1.19 billion) .
5. Landasan keretapi berkembar Solo - Madiun (RM 0.74 billion)
6. Lingkaran Palapa (RM 0.92 billion)
7. Penyiapan Lapangan Terbang Antarabangsa Kertajati Bandung (RM 0.37 billion)
8. Jambatan Pulau Balang (RM 0.52 billion) .
9. Landasan keretapi berkembar Kualanamu (RM 0.29 billion) .
10. Pelabuhan Maloy, Kalimantan (RM 0.59 billion) .
11. Pelabuhan Teluk Lembaran di Bali - Nusa Tenggara (RM 0.13 billion) .
12. Pelabuhan Sorong, Papua (RM 0.53 billion) .
13. Bekalan Air Jatilahur (RM 0.62 billion) .
14. Empangan Kolhua dan Raknamo di Bali - Nusa Tenggara (RM 0.33 billion) .
15. Stesen Janakuasa Elektrik Takalar 2x100 di Sulawesi bernilai (RM 0.92 billion) .
Siapa Untung di Balik Proyek Triliunan Rupiah Infrastruktur RI
Ada 56 proyek ditawarkan, senilai US$44,6 miliar atau Rp490,6 triliun.
ddd
Rabu, 13 November 2013, 22:50
VIVAnews - Pemerintah terus menerus menggalakkan pembangunan infrastruktur di sejumlah provinsi di Indonesia. Sejak zaman Presiden Soeharto, hingga kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat ini.
Baik itu berupa infrastruktur jalan, jembatan, ruas tol, pelabuhan, bandara udara, jalur kereta api, terminal terpadu, pembangkit tenaga listrik, hingga bendungan dan irigasi.
Alasan dikebutnya proyek itu, demi mendorong roda perekonomian dan menarik minat investasi asing ke dalam negeri. Wakil Presiden RI, Boediono, bahkan mengakui, buruknya penyediaan infrastruktur yang layak di Indonesia menjadi kendala paling mencolok dalam mengembangkan investasi di Tanah Air. Lengkapnya, buka tautan ini.
Tak tanggung - tanggung, dalam pagelaran Indonesia Infrastruktur Conference and Exhibition ( IICE ) 2013 yang dibuka pada Rabu 13 November 2013, sebanyak 56 projek bernilai US $ 44.6 bilion atau Rp490 , 6 trilion akan ditawarkan kerajaan dalam perhelatan tahunan itu .
Berdasarkan data Kementerian Perancangan Pembangunan Nasional (PPN) / Bappenas yang dikutip VIVAnews , Rabu , dari 56 projek yang ditawarkan, 15 projek ditargetkan groundbreaking (pemasangan tiang pancang ) dilaksanakan pada 2014 , yang lain (41 projek ) ditagetkan paling lambat 2017.
Adapun 15 projek tersebut iaitu :
1 . Pelabuhan Kuala Tanjung bernilai US $ 620 juta .
2. Pembangkit Listrik Pangkalan Susu , 2x200 MW di Sumatra , bernilai US $ 431,7 juta .
3. Jakarta Sewarege Sistem bernilai US $ 447 juta .
4. Makasar Newport bernilai US $ 372 juta .
5. Solo - Madiun Double Track Railway bernilai US $ 231 juta .
6. Palapa Ring bernilai US $ 289 juta
7. Kertajati Airport Development bernilai US $ 116 .
8. Balang Island Bridge bernilai US $ 162 juta .
9. Kualanamu Double Track Railway bernilai US $ 90,87 juta .
10. Maloy Port di Kalimantan bernilai US $ 184 juta .
11. Lembaran Bay Port di Bali - Nusa Tenggara bernilai US $ 40,36 juta .
12. Sorong Port di Papua US $ 165 juta .
13. Water Supply Jatiluhur US $ 195 juta .
14. Raknamo DAM and Kolhua DAM di Bali - Nusa Tenggara bernilai US $ 103 juta .
15. Pembangkit Listrik Takalar 2x100 di Sulawesi bernilai US $ 289 juta .
Untuk itu, dalam mengejar pembangunan tersebut, pemerintah mengajak peran serta semua pihak. Tak kecuali, pihak swasta domestik maupun mancanegara.
Tak tanggung-tanggung, dalam pagelaran Indonesia Infrastruktur Conference and Exhibition (IICE) 2013 yang dibuka pada Rabu 13 November 2013, sebanyak 56 proyek senilai US$44,6 miliar atau Rp490,6 triliun akan ditawarkan pemerintah dalam perhelatan tahunan itu.
Berdasarkan data Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas yang dikutip VIVAnews, Rabu, dari 56 proyek yang ditawarkan, 15 proyek ditargetkangroundbreaking (pemasangan tiang pancang) dilaksanakan pada 2014, sisanya (41 proyek) ditagetkan paling lambat 2017.
Adapun 15 proyek tersebut yaitu:
1. Pelabuhan Kuala Tanjung senilai US$ 620 juta.
2. Pembangkit Listrik Pangkalan Susu, 2x200 MW di Sumatra, senilai US$ 431,7 juta.
3. Jakarta Sewarege Sistem senilai US$ 447 juta.
4. Makasar Newport senilai US$ 372 juta.
5. Solo - Madiun Double Track Railway senilai US$ 231 juta.
6. Palapa Ring senilai US$289 juta
7. Kertajati Airport Development senilai US$116.
8. Balang Island Bridge senilai US$ 162 juta.
9. Kualanamu Double Track Railway senilai US$ 90,87 juta.
10. Maloy Port di Kalimantan senilai US$ 184 juta.
11. Lembar Bay Port di Bali -Nusa Tenggara senilai US$40,36 juta.
12. Sorong Port di Papua US$ 165 juta.
13. Water Supply Jatiluhur US$195 juta.
14. Raknamo DAM and Kolhua DAM di Bali - Nusa Tenggara senilai US$103 juta.
15. Pembangkit Listrik Takalar 2x100 di Sulawesi senilai US$289 juta.
Proyek yang ditender 2013
Sementara itu, sebanyak 21 proyek kerja sama pemerintah swasta (KPS) pada tahun ini sudah ditenderkan dan siap untuk segera direalisasikan. Nilai keseluruhan proyek sebesar US$13 milar.
Direktur Pengembangan KPS, Kementerian PPN/Bappenas, Bastari Panji Indra, mengatakan bahwa proyek-proyek tersebut antara lain sembilan proyek pembangunan jalan tol, tiga pembangkit litrik, dan sisanya pengelolaan air bersih, sampah dan pembangunan jalur kereta pertambangan.
"Ke 21 proyek sudah dalam proses transaksi, itu macam-macam ada, yang pra kualifikasi, pengumuman lelang, dokumen penawaran, ada yang sudah tender, ada yang sudah dalam proses penyelesaian pembiayaan," ujarnya.
Dikutip dari data Bappenas, kesembilan ruas tol tersebut antara lain, Tol Kemayoran-Kampung Melayu, Tol Sunter-Rawa Buaya-Batu Ceper, Tol Ulujami-Tanah Abang, Tol Pasar Minggu-Casablanca, Tol Sunter-Pulo Gebang-Tambelang, dan Duri Pulo-Kampung Melayu.
Kemudian, proyek pembangkit listrik antara lain, pembangkit listrik batu bara di Jawa Tengah berkapasitas 2.000 megawatt (MW) dan pembangkit listirk batu bara di Sumatera Selatan dengan kapasitas 1x600 MW.
Sedangkan untuk proyek pengelolaan air bersih, dan sampah antara lain proyek penampungan air bersih di Bandar Lampung, Maros di Sulawesi Selatan, dan proyek air bersih Umbulan, Jawa Timur.
No comments:
Post a Comment