Monday, 11 November 2013

Kepolisian Malaysia Bekuk Satpam WN Indonesia Pelaku Bunuh dan Rampok Bank


Kuala Lumpur - Petugas keamanan yang nekat merampok bank tempatnya bekerja di Selangor, Malaysia pada  Rabu  23/10 berhasil dipergok kepolisian Johor.   Tidak hanya merampok, petugas keamanan ini menembak mati seorang karyawan bank dan kabur dengan sejumlah uang.

Beredar khabar bahawa pelaku sedang dalam upaya untuk keluar dari Malaysia menuju Batam.

Pelaku dipastikan warga negara Indonesia yang menggunakan KTP Malaysia palsu untuk bekerja menjadi petugas keamanan di perusahaan keamanan yang kini disidak polisi.

Seorang lagi teman tersangka, berinisial J sedang dilacak pihak kepolisian.

Aksi penembakan ini terjadi Kamis (24/10/2013) ketika sang karyawan bank yang diidentifikasi sebagai Norazita Abu Talib ini pergi ke brankas bank tersebut pada Rabu (23/10) malam. Norazita hanya ditemani oleh seorang koleganya dan seorang petugas keamanan yang mendampingi mereka, yang rupanya sudah memiliki niat jahat. 

Ketika Norazita berhasil membuka brankas tersebut, si petugas keamanan langsung menodongkan senjatanya ke Norazita. Tanpa berpikir dua kali, si petugas keamanan menembakkan senjata itu ke wajah wanita berusia 37 tahun tersebut.

Norazita pun tewas seketika di lokasi kejadian. Ibu dua anak ini diketahui telah bekerja pada bank ini selama 16 tahun.

Sedangkan terhadap kolega Norazita, petugas keamanan tersebut memaksanya untuk memasukkan uang dari dalam brankas ke dalam tas yang dibawanya. Si petugas keamanan kemudian kabur sambil membawa tas berisi uang tersebut dengan menggunakan sepeda motor.

Dilaporkan ada empat karyawan bank lainnya saat kejadian. Namun tidak diketahui keberadaan dan apa yang mereka lakukan saat perampokan dan penembakan terjadi. 

Kepolisian masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diyakini bertindak seorang diri. Kepala kepolisian Selangor Datuk Abdul Rahim Jaafar menyampaikan kecurigaannya terhadap pelaku yang disebut bukan pegawai tetap pada bank tersebut.

"Menurut perusahaan keamanan, pelaku hanya merupakan petugas keamanan pengganti untuk bank tersebut dan dia bekerja pada sebuah bank lain di dekat lokasi kejadian," tuturnya.

"Pemeriksaan terhadap kartu pengenalnya menunjukkan bahwa itu palsu. Kami akan terus mencari informasi lebih dalam dan mencari tahu bagaimana bisa dia bertugas dengan kartu pengenal palsu. Saya meminta publik untuk waspada," imbuh Jaafar.

No comments: